Sejak pertama kali mencoba ziarah jalan kaki (Camino de Santiago) di tahun 2022 yang lalu, saya menemukan sebuah pengalaman baru untuk menjelajah tempat baru sekaligus mengalami perjalanan fisik dan juga spiritual.
Mendengar bahwa ada ziarah serupa di Jepang, maka ketika datang kesempatan untuk berkunjung lagi ke negeri sakura ini, saya menyisihkan bbrp hari untuk mengalami peziarahan tradisional Shinto dan Buddha ini di prefektur Wakayama, dari tanggal 30 April — 4 Mei 2024 kemarin.
Beberapa insight dan highlight yang bisa saya bagikan:
🛌 Akomodasi
Sangat disarankan untuk booking akomodasi jauh-jauh hari sebelumnya, dikarenakan terbatasnya tempat dan tidak semua daerah menyediakan area untuk camping. Ada beberapa tipe seperti Minshuku (guesthouse), Ryokan (penginapan tradisional Jepang), dan juga dormitory (bunk bed). Beberapa tempat hanya bisa di-booking via official website kumano-travel.com
↗️ Rute Ziarah
Googling dan cari referensi sebanyak mungkin sebelum berangkat. Ada beberapa rute berbeda untuk ziarah ini, dan saya memilih rute yang katanya paling populer Nakahechi, sekitar 38km dalam 4 hari (2 hari full jalan kaki + 2 hari persiapan dan istirahat) 🦶😴
🍲 Konsumsi
Di beberapa daerah, supermarket sudah tutup dari jam 6 sore, dan tidak banyak pilihan restoran yang buka. Selalu disarankan untuk beli makanan siap saji dari supermarket sebelum jalan. Kelupaan seperti saya? Siap-siap berpuasa semalaman 😁
⛰️ Pegunungan
Siapkan fisik dengan terbiasa jalan kaki setiap harinya. Surprisingly, rute Nakahechi ini lebih dari 50 persen nya adalah “naik-naik ke puncak gunung”. Di balik pemandangan indah yang saya dapatkan, ada harga mahal yang harus dibayar, punggung pegal memikul backpack seberat ~12kg ditambah kaki yang seolah meronta-ronta minta badan ini untuk berhenti saja. So, siapkan mental juga seperti naik gunung pada umumnya 🔥
⛩️ Berdoa cara Shinto/Buddha
Kumano bermula dari tradisi Shinto dan Buddha di jaman kekaisaran Jepang, sehingga kamu akan banyak mengunjungi kuil-kuil dari dua agama tersebut. Menurut saya, tidak ada salahnya untuk belajar cara berdoa mereka. Jika ada koin 5 yen (dibaca: ‘go-en’ yang artinya ‘takdir’), kamu bisa berdonasi di kuil, dan dipercaya hal tersebut akan memperbaiki hubungan mu dengan kami-sama (dewa) 🥰
📜 Dual Pilgrim
Kumano Kodo dan Camino de Santiago adalah dua ziarah jalan kaki yang diakui sebagai warisan dunia UNESCO. Kalau kamu berhasil menjalankan keduanya, maka akan ada sertifikat khusus yang dinamakan “Dual Pilgrim”. Jangan lupa untuk mencoba “Dual Pilgrim Taiko (Drum) Ceremony” setelahnya 🥁
🙏🏻 Intensi Doa
Tidak perlu menjadi seorang yang religius untuk ziarah ini, tapi tidak ada salahnya untuk membawa intensi doa sepanjang perjalanan. Untuk saya pribadi, ini menjadi momen berharga untuk ‘solitude’ sekaligus mendoakan arwah kedua orang tua yang sudah berpulang. Kamu juga bisa berdoa untuk hal-hal lainnya seperti pekerjaan, hubungan, kesembuhan, dan sebagainya ✨
Penutup
Ziarah singkat ini kembali mengingatkan saya tentang arti kesederhanaan hidup dan mengalami kembali pertemuan dengan diri saya pribadi secara spiritual :)