70 Rasa Syukur dan Terima Kasih di Tahun 2019

Enlik Lee
12 min readDec 31, 2019

--

Dear 2019,

Terima kasih telah meninggalkan memori yang begitu berharga. Izinkan saya untuk menebarkan rasa syukur dan terima kasih ini lewat 70 bagian sebagai alasan untuk berkata “Terima kasih 2019”.

  1. Untuk Algoritma Data Science Academy

Terima kasih telah membuka jendela pengetahuan saya. Tiga bulan belajar di sini adalah investasi terbesar yang saya lakukan di awal tahun 2019 ini. Lewat ilmu yang saya dapat, jalan saya kembali terbuka untuk kembali ke dunia teknologi informasi setelah sempat ‘vakum’ selama 2 tahun karena melakukan working holiday di Australia. Terima kasih tim Algoritma!

2. Untuk tim DQLab.id

Terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk menjadi Data Science Assistant Trainer, selain berbagi ilmu, saya juga banyak belajar hal tentang penggunaan ilmu data ini di korporasi besar khususnya di industri perbankan. Terima kasih pak Feris Thia dan bu Yovita Surianto untuk kesempatan berharga yang diberikan ini.

3. Untuk buku cerita Tokoh Pengubah Dunia - Why People? - Bill Gates

Buku terbitan Elex Media Komputindo merupakan versi terjemahan dari seri Power People terbitan komikus asal Korea Selatan. Lewat buku ini, saya terinpirasi kisah nyata perjuangan Bill Gates untuk membangun Microsoft dan bagaimana kecintaannya terhadap dunia ilmu komputer. Keberanian beliau untuk mengambil resiko denga keluar dari bangku perkuliahan dan fokus membangun bisnisnya. Beliau juga mengajarkan tentang makna hidup yang lebih dalam lewat aktivitasnya sebagai seorang Filantropis.

4. Untuk game Kingdom Hearts III

Sebuah penutup manis dari trilogi Kingdom Hearts yang sudah setia menemani sejak masa kecil saya di tahun 2002 dulu. Terlepas dari gameplay yang terkesan monoton, terlalu Disney, dan tanpa karakter Final Fantasy tambahan, game ini merupakan jawaban penutup dari segala misteri yang terjadi di beberapa cerita spin-off Kingdom Hearts. Terima kasih Tetsuya Nomura-san!

5. Untuk Kelapa Gading, Jakarta Utara

Selama tiga bulan pertama di tahun 2019, saya tinggal di sini untuk mencoba kehidupan yang berbeda di Jakarta. Mudahnya akses ke berbagai mal di sini, dan juga surganya Chinese Food, serta waktu ibadah yang saya habiskan di Paroki St. Yakobus Kelapa Gading, menjadi sebuah rasa syukur saya di awal tahun ini.

6. Untuk buku cerita Tokoh Pengubah Dunia —Why People? - Albert Einstein

Siapa tidak kenal beliau? Tapi mengenalnya lewat ilustrasi buku cerita membuat saya semakin terinspirasi akan sosoknya. Kecintaannya terhadap dunia science dan pendidikan menginspirasi saya untuk kembali melanjutkan studi di Universitas.

7. Untuk Innopolis University, Kazan, Russia

Meski tidak lolos seleksi mahasiswa baru, universitas membuka wawasan saya bahwa masih ada beasiswa yang tersedia di Eropa sana. Setelah pengumuman ketidaklulusan ini, saya semakin giat untuk mencari informasi seputar kuliah di Eropa. Terima kasih telah membuat saya belajar move on dari kegagalan, dan tetap gigih memperjuangkan impian saya.

8. Untuk tim konseling Shekinah

Di awal tahun 2019, begitu banyak kegalauan hidup yang saya rasakan. Hidup dalam persimpangan itu memang tidak enak ya! Bersyukur saya masih membuka diri untuk melakukan konseling dengan tim yang sudah saya percaya sebelumnya, tim konseling Shekinah Duta Merlin, Jakarta. Terima kasih kepada pak Bram, konselor saya saat itu, yang kata-katanya begitu menguatkan saya, “pilih yang terbaik dari semua pilihan yang baik”.

9. Untuk keluarga saya tercinta

Mama adalah sosok inspirasi saya sepanjang masa hidup saya. Lewat doa beliau setiap harinya, saya bisa sampai di titik ini. Papa, Mama, dan kedua adik saya adalah alasan kenapa saya terus berjuang untuk hidup kami yang lebih baik.

10. Untuk teknisi listrik di dekat rumah saya

Suatu waktu, listrik di rumah kami mengalami korsleting sehingga aliran listrik padam semua. Beruntung ada tetangga seperti mas Adi, yang bersedia datang untuk memperbaiki masalah kelistrikan ini.

11. Untuk BEKRAF Game Prime 2019

Sebuah pameran game terbesar di Indonesia, dimana saya akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka dan bertegur sapa dengan beberapa teman-teman yang masih aktif di industri game Indonesia. Terima kasih BEKRAF untuk dukungannya pada industri game Indonesia.

12. Untuk aplikasi Evernote

Evernote, sebuah aplikasi pencatat dengan logo gajah berwarna hijau ini, telah membantu saya selama hampir satu dekade ini. Saya mulai menggunakannya masa kuliah saya dulu, dan yang benar saja, saya masih bisa mengakses catatan-catatan lama saya lewat aplikasi ini. Versi gratis Evernote sudah lebih dari cukup untuk membantu saya membuat catatan-catatan pribadi yang membantu proses journaling hidup saya. Terima kasih tim developer dibalik Evernote!

13. Untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia

Terlepas dari segala kekisruhan selama Pemilu tahun ini, saya sangat menghargai apa yang dilakukan KPU dan juga tim-tim kecil di setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara). Bayangkan mereka bekerja pagi dan malam demi menyelesaikan proses perhitungan suara.

14. Untuk kota Solo (Surakarta), Indonesia

Waktu singkat 2 hari 1 malam yang saya habiskan di sini selama liburan Paskah kemarin, menjadi momen terbaru solo traveling saya di Indonesia. Saya mengikuti misa Kamis Putih di salah satu Gereja Katolik di sini. Keramahan dan keteraturan masyarakat di sini menjadi cerminan Spirit of Java yang menjadi semboyan kota tempat kelahiran Presiden Republik Indonesia saat ini.

15. Untuk kota Salatiga, Indonesia

Waktu singkat yang saya habiskan di kota kecil ini ketika transit dari Semarang menuju Solo di bulan April 2019 ini, membuat saya lebih menghargai arti keberagaman. Salatiga dikenal sebagai salah satu kota paling toleran khususnya dalam kehidupan antar umat beragama.

16. Untuk kota Yogyakarta, Indonesia

Biaya hidup yang relatif murah dan banyak tempat wisata budaya menarik di kota pelajar ini, menjadi salah satu momen traveling berharga yang saya lakukan di tahun ini. Saya cukup kaget dengan kawasan Malioboro yang kini menjadi lautan manusia dan turis asing.

17. Untuk Gambir Studio di Yogyakarta

Sebuah perusahaan rintisan yang berfokus di bidang pengembangan game ini didirikan oleh eks rekan-rekan saya di Touchten Games dulu. Sangat senang bisa bertegur sapa dengan mereka kembali dan berbagi sedikit cerita kami masing-masing. Saat itu juga sedang premiere Game of Thrones Season Finale, hingga kami nobar di saat jam pulang kerja. Terima kasih Mirza, Hiro, Bayu, Gyan, dan juga Shafiq yang lagi di Jakarta saat itu! I wish all the goodness for your awesome work!

18. Untuk Season Finale Game of Thrones

Lupakan ending yang dibenci banyak fans GoT, lupakan Battle of Winterfell yang begitu gelap dan penutup yang mengecewakan. Tak bisa dipungkiri bahwa serial TV GoT ini telah menjadi cerita fantasi paling realistis di dekade ini. Politik, cinta, dendam, kebohongan, perbudakan, semua disajikan dengan penuh totalitas dengan para aktor kelas dunia. Quote favorit saya dari serial ini, “Never forget what you are, the rest of the world will not. Wear it like armor and it can never be used to hurt you.” — Tyrion Lannister

19. Untuk HBO TV Series Chernobyl

Seakan mengobati kekecewaan fans terhadap season finale dari GoT, serial ini tidak diduga-duga menyampaikan cerita yang begitu dalam berdasarkan kisah nyata bencana nuklir di tahun 1986 yang lalu.

20. Untuk Avengers: End Game

Sebuah penutup dari Marvel Cinematic Universe yang sudah dibangun dalam 10 tahun terakhir, yang berhasil membuat para fans setia nya menitikkan air mata. Layaknya drama kehidupan, ada saat jatuh, dan ada saatnya bangun kembali, film dengan durasi 3 jam ini berhasil membuat saya terkagum-kagum dengan semua karakter yang telah dibangun dalam MCU ini, rasanya durasi 3 jam begitu cepat ketika semua momen dalam film begitu berharga. Terima kasih Russo brothers dan tim.

21. Untuk keluarga besar dari Papa dan Mama

Dukungan dari mereka baik dalam hal doa dan juga finansial membuat saya merasa selalu dikuatkan dalam mengejar impian saya.

22. Untuk buku The Secret karya Rhonda Byrne

Konsep law of attraction yang menjadi intisari dari buku ini, membuat saya semakin yakin bahwa konsep mestakung itu memang ada.

23. Untuk Datacamp.com

Kursus online data science membuat saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mengenal bidang-bidang dalam data science.

24. Untuk MastersPortal.com

Sebuah portal pencari informasi seputar jurusan-jurusan dari berbagai universitas yang di seluruh dunia, membantu saya dalam proses scraping informasi dan peluang kuliah di luar negeri.

25. Untuk game PS4 What Remains of Edith Finch

Ternyata tahun ini saya masih bisa menemukan game berdurasi pendek untuk ditamatkan (kurang lebih hanya 2 jam), yang memiliki narasi yang begitu luar biasa dan pesan moral yang begitu berharga tentang makna hidup sebagai satu keluarga besar.

26. Untuk customer service team Traveloka

Sedikit insiden yang saya alami dengan pembelian tiket JR Pass Jepang karena adanya kesalahan teknis, dijawab secara profesional dan penuh tanggung oleh tim customer service Traveloka.

27. Untuk VFS Global di Jakarta, Indonesia

Proses aplikasi visa Jepang saya berjalan begitu lancar dan tepat waktu, meski saat itu sudah mendekati masa libur lebaran.

28. Untuk Anne Hostel di Tokyo, Jepang

Selama beberapa hari saya tinggal di Tokyo, pengalaman tinggal di hostel ini membuat saya semakin jatuh cinta dengan budaya Jepang.

29. Untuk SUN Guesthouse di Osaka, Jepang

Merasakan budaya Jepang di Osaka semakin lengkap ketika berinteraksi dengan para resepsionis dan teman-teman yang tinggal di sini.

30. Untuk Hostelworld.com

Proses pencarian dan booking hostel menjadi begitu mudah dan aman lewat website ini.

31. Untuk teman-teman yang saya temui di Jepang

Terima kasih Shozo-san, Kyrin, mas Dino, Motoshi-san untuk waktu bersama selama saya mampir ke Jepang.

32. Untuk Estonian Embassy di Tokyo

Urusan visa studi saya ke Estonia bisa selesai tepat pada waktunya, keramahan para konselor dan juga respon cepatnya via email.

33. Untuk JR Pass Jepang

Dengan tiket sakti ini, saya bisa sepuasnya menggunakan layanan transportasi publik di Jepang dan akhirnya merasakan naik shinkansen dari Tokyo ke Osaka pulang-pergi.

34. Untuk Viet-Camp Volunteering

Selama dua minggu waktu volunteering saya di Hanoi, Vietnam, saya belajar banyak budaya orang-orang Vietnam dan juga melihat bahwa pendidikan yang baik untuk anak-anak adalah jalan menuju masa depan yang baik. Terima kasih untuk teman-teman berharga yang saya kenal lewat kegiatan ini dan juga tim Youth for Education dari Indonesia!

35. Untuk buku DreamPlanner dari tim Merry Riana

Lewat buku ini, saya mulai merencanakan mimpi saya untuk kuliah master di luar negeri. Saya menulis setiap detail proses untuk menggapai mimpi tersebut, yang membuat semesta juga ikut mendukung.

36. Untuk kota Kuala Lumpur, Malaysia

Transit selama kurang lebih dua hari di KL sebelum berangkat ke Estonia, saya manfaatkan untuk melihat ibukota Malaysia ini, dan juga bertemu dengan eks rekan kerja saya, Nilwafa.

37. Untuk kota Helsinki, Finlandia

Helsinki menjadi kota pertama di Eropa yang saya kunjungi. Transit sekitar 8 jam di kota ini saya manfaatkan sekedar berkeliling melihat keindahan kultur dan bangunan khas Eropa lewat salah satu kota asal raksasa telepon genggam Nokia dan juga pembuat game Angry Birds ini.

38. Untuk supir bus di Tartu Airport

Tiba sekitar jam 2 dini hari waktu Estonia di Tartu, pikir saya mungkin harus tidur di bandara dulu menunggu transportasi publik di pagi hari. Eh ternyata, masih ada bus yang standby di jam tersebut yang siap mengantarkan penumpang ke pusat kota Tartu, meski hanya dua penumpang yang naik. Terima kasih bapak supir bus!

39. Untuk Resepsionis Tartu Student Dormitory

Buka 24 jam / 7 hari, tidak ada masalah berarti ketika saya tiba di student dormitory sekitar pukul 2.30 pagi. Saya pun bisa istirahat dengan nyaman setelah perjalanan pesawat yang begitu panjang.

40. Untuk Estonian Politsei

Lembaga kepolisian Estonia ini begitu ramah terhadap para pendatang yang berkunjung. Proses aplikasi TRP (Temporary Residence Permit) saya pun selesai tepat pada waktunya, tanpa kendala berarti.

41. Untuk manga One Piece yang masih terus berlanjut

Di tahun 2019 ini, kisah petualangan bajak laut topi jerami berfokus pada negara yang terisolasi dari dunia luar, negeri Wano. One Piece menjadi salah satu kreasi pop culture Jepang yang punya pengaruh begitu besar dalam hidup saya. Sebuah chapter penutup di akhir tahun ini, juga akhir menguak salah satu misteri terbesar dari nama pulau terakhir di Grand Line, Raftel.

42. Untuk manga Attack on Titan yang mulai mencapai klimaksnya

Satu lagi manga Jepang yang punya cerita begitu mendalam. Kisah tentang manusia yang dijajah oleh para raksasa akhirnya akan segera berakhir, dan kita para pembaca tahu bahwa kisah ini akhirnya akan memiliki ending yang begitu kejam karena keputusan Eren si protagonis anti-hero.

43. Untuk Smartband Huawei Honor Band 4

Semenjak menggunakan smartband ini menjadi pengganti jam tangan, saya merasa lebih sehat. Saya tahu berapa lama saya tidur, setting alarm getar di tangan sehingga tidak mengganggu room mate saya yang masih tidur, dan konektivitas dengan smartphone untuk notifikasi.

44. Untuk ISIC Card dari Swedbank

Kartu bukti mahasiswa ini, ISIC (International Student Identity Card), saya dapatkan secara cuma-cuma dari Swedbank untuk masa berlaku satu tahun. Selain berfungsi sebagai kartu bank, ISIC bisa digunakan sebagai kartu transportasi di Estonia, dan juga diskon khusus pelajar di berbagai negara Eropa.

45. Untuk teman-teman PPI Estonia

Rasa rindu saya akan masakan Indonesia bisa terobati khususnya ketika kami mengadakan acara Wakanda (Waktunya Makan dan Bercanda). Komunitas kecil diaspora di Estonia juga semakin membuat kami saling kenal dan lebih dekat satu sama lain sebagai keluarga kecil di negeri pengembang Skype ini.

46. Untuk tim Outgoing Exchange di AIESEC Tartu

Kurang lebih tiga bulan terakhir saya habiskan waktu bersama mereka, melakukan promosi kegiatan Global Volunteer dari AIESEC ke setiap ruang kelas di University of Tartu, team bonding, berbagi informasi di Info Night, hingga diskusi akhir tahun untuk merefleksikan segala pencapaian kami.

47. Untuk bus gratis ke berbagai daerah di sekitar Tartu

Di bulan-bulan awal saya tinggal di Tartu, hari Minggu pagi menjadi sebuah momen untuk menikmati bushwalking di kawasan hijau sekitar Tartu. Beruntung ada bus gratis GoBus dari Tartu yang mengantarkan kami ke setiap daerah tersebut.

48. Untuk Bapak technician di Tartu Student Dormitory

Respon cepat dari tim pengelola asrama terhadap setiap keluhan kami menjadi satu nilai plus yang saya rasakan. Jendela yang rusak, lampu kamar yang padam, kunci kamar yang hilang, menjadi beberapa kendala yang diselesaikan secara profesional oleh bapak teknisi di sini.

49. Untuk Ibu-Ibu cleaning service di Tartu Student Dormitory

Sekitar satu bulan sekali, mereka datang untuk membersihkan kamar kami. Dua Ibu yang tidak bisa berbahasa Inggris ini dengan totalitas membersihkan ruangan kami hingga ke daerah toilet.

50. Untuk para Dosen di University of Tartu

Tidak pernah datang terlambat, tidak pernah absen secara mendadak, terbuka terhadap setiap pertanyaan dari mahasiswa, menjadi salah satu dari sekian banyak hal yang saya suka dari Universitas terbaik di Estonia ini.

51. Untuk Admission Staff di University of Tartu

Urusan administrasi mahasiswa baru dan juga beasiswa tidak lagi menjadi hal yang merepotkan karena staff yang berpengalaman dan juga sistem yang sudah terbangun dengan baik.

52. Untuk beasiswa tuition waiver

Beasiswa 100% gratis dari biaya uang kuliah sungguh meringankan beban finansial untuk membiayai studi saya. Terima kasih University of Tartu

53. Untuk stipend bulanan dari beasiswa Dora Plus

Hidup di negara baru tanpa penghasilan tetap menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pelajar. Bersyukur ada beasiswa Dora Plus ini, yang membuat saya bisa meng-cover biaya hidup tiap bulannya lewat stipend yang diberikan.

54. Untuk tim kelompok studi saya dari Azerbaijan

Dua mata kuliah di semester pertama mengharuskan kami untuk membentuk tim kelompok yang terdiri dari 4 orang. Saya pun tergabung dengan 3 teman yang semuanya berasal dari Azerbaijan. Meski ada banyak tantangan dalam mengerjakan tugas kelompok, saya bersyukur bisa mengenal budaya mereka lewat sebuah diskusi kelompok.

55. Untuk film Chasing Unicorn dari Estonia

Film ini membantu saya mengenal tentang budaya startup secara umum, dan pengembangan startup di Estonia secara khusus. Dalam film yang disutradai oleh Rain Rannu ini, saya juga mengenal budaya sauna di Estonia.

56. Untuk Mobile Monday Estonia

Sebuah kesempatan berharga untuk bertemu langsung dengan Peter Vesterbacka, sang Mighty Eagle dari Rovio, dalam sebuah acara Mobile Monday di Tartu, Estonia.

57. Untuk hiking trail di sekitar Tartu

Sebagai tempat untuk melepaskan kepenatan karena kesibukan sehari-hari. Berjalan kaki di lingkungan terbuka membuat saya belajar hidup dari alam sekitar.

58. Untuk podcast dari Spotify dan Inspigo

Podcast menjadi media informasi favorit saya di tahun. Salah satu podcast favorit saya, Thirty Days of Lunch, yang diluncurkan oleh Ario Pratomo dan Fellexandro Ruby menjadi sumber inspirasi untuk belajar dari orang-orang yang sudah jatuh bangun dan akhirnya sukses di bidangnya masing-masing. Lalu ada startup Podcast dari Indonesia, Inspigo (Inpiration on the Go), juga memiliki konten yang jauh lebih beragam dengan inspirasi di setiap bidangnya.

59. Untuk buku The Alchemist

Buku legendaris klasik tahun 1988 karya Paulo Coelho ini, membagikan tentang konsep Personal Legend yang begitu mengingatkan akan impian masa muda saya.

60. Untuk para atlit bulu tangkis Indonesia

Tidak sia-sia menjadi fans mereka selama beberapa tahun ini. Melihat perjuangan mereka di lapangan semakin membangkitkan semangat nasionalisme saya untk Indonesia.

61. Untuk visa Schengen

Dengan visa sakti ini, saya bisa bebas berkunjung ke hampir semua negara Uni Eropa tanpa perlu apply visa tambahan. Luar biasa!

62. Untuk Teater Vanemuine, Tartu, Estonia

Untuk pertama kalinya di Estonia, saya bisa menyaksikan secara langsung pertunjukan opera berbalut balerina. Terima kasih untuk tiket gratisnya!

63. Untuk bus gratis ke Tallinn dari TalTech University

Tiap Rabu jam 7 pagi, kami mahasiswa Master in Software Engineering bersiap menuju TalTech University. Bus gratis dengan WiFi super kencang menjadi bagian kehidupan semester pertama kami di Estonia.

64. Untuk Laundry Gratis di Dormitory

Akhir tahun 2019 ini, akhirnya kami mendapatkan email notifikasi bahwa mulai tanggal 31 Desember 2019 dan seterusnya, semua mesin cuci di dormitory bisa kami gunakan secara cuma-cuma. Satu lagi nilai plus tinggal di asrama mahasiswa Tartu.

65. Untuk toko second hand di Estonia

Pusing karena belum ada budget untuk membeli pakaian baru, di negara barat seperti Estonia selalu ada toko second hand yang menyediakan aneka jenis barang termasuk pakaian dengan kondisi masih layak pakai bahkan seperti baru, dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Di Tartu beberapa di antaranya adalah Uuskasutuskekus, Humana, Võru Varblane, dan yang lainnya

66. Untuk Tartu Bike Share

Cukup dengan membeli tiket bulanan bus di Tartu seharga 7.67 EUR, saya bisa mendapatkan akses gratis untuk bike share. Sepeda menjadi moda transportasi yang cukup efektif di kota kecil ini.

67. Untuk BOLT Food Tartu

Go-Food versi Estonia ini menjadi sumber penghasilan tambahan di luar aktivitas utama saya sebagai pelajar. Waktu kerja yang fleksibel membuat saya tetap bisa fokus belajar dan juga bekerja jika banyak waktu luang.

68. Untuk University of Tartu Library

Sebagai tempat untuk mencari referensi buku pendukung kuliah yang bisa saya pinjam secara cuma-cuma.

69. Untuk Gereja Katolik di Estonia

Komunitas Katolik yang begitu kecil di negara ini, tidak menjadi penghalang berarti bagi saya untuk tetap menyiapkan waktu kembali kepadaNya.

70. Untuk kalung Rosario

Doa Rosario menjadi sumber kekuatan rohani saya khususnya ketika saya sedang letih, lesu, dan berbeban berat.

Sumber: Pinterest

--

--

Enlik Lee
Enlik Lee

Written by Enlik Lee

Love traveling, spirituality, and mindfulness activities. I write in English and Indonesian. Homepage: https://enlik.tech/

No responses yet